Renungan Harian, Jumat 4 September 2020 Oleh Pdt. Martupa Manalu, S.Th., M.Div

Photo : Pdt. Martupa Manalu, S.Th., M.Div
Thema : TERIMA KEHENDAK TUHAN

Bacaan Alkitab : Keluaran 10:21-29
Ayat Renungan : Keluaran 10:27
“Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun, sehingga dia tidak mau membiarkan mereka pergi.”
Data terkini per tanggal 03 September 2020, perkembangan pandemic covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 2.775 orang positip. Ini berarti total penderita positip covid-19 di bumi Nusantara menjadi 177.571 orang. Mengapa persebaran virus ini belum menunjukkan penurunan di Indonesia? Setidaknya ada tiga (3) hal yang menjadi penyebabnya. Pertama “mereka adalah rekan kerja saya, tidak mungkin nularin covid, jadi saya tidak perlu memakai masker.” Kedua “mereka kan teman dekat saya, kami kan saling mengenal, kami bersih, kami juga sehat jadi tidak perlu menggunakan masker.” Ketiga “mereka kan keluarga dekat saya, keluarga kan gak mungkin nularin covid jadi saya tidak perlu memakai masker”. Kelihatan sepele memang, namun masker adalah alat kesehatan satu-satunya yang paling epektif yang seharusnya dipakai oleh masyarakat guna memutus mata rantai penularan covid 19 saat ini. Di situasi seperti itu, kita harus memahami bahwa aturan pemerintah adalah “satu-satunya” kehendak Tuhan yang tidak boleh kita tolak pelaksanaannya.
Menolak kehendak Tuhan juga dilakukan oleh Firaun dalam teks ini. Allah menghendaki agar dia mengijinkan umat-Nya keluar dari Mesir untuk berbakti dan beribadah kepada-Nya. Namun apalah daya, memang “TUHAN telah mengeraskan hati Firaun” sehingga ia tidak dapat menerima kehendak TUHAN. Menolak kehendak TUHAN sangat berpotensi untuk menanggung konsekuensi atas penolakan itu. Firaun bahkan telah menerima berbagai keonsekuensi itu sebelumnya dengan datangnya berbagai tulah pada bangsa Mesir. Seakan tidak jera dengan menolak kehendak TUHAN, Firaun berupaya keras untuk mengintervensi kehendak Allah atas umat-Nya dengan cara hendak mengatur penyediaan hewan sebagai korban sembelihan dan korban bakaran, dan Musa sangat menentangnya (ay.25).
Saudaraku, adakah kita sampai sejauh ini belum bisa memahami apa kehendak TUHAN yang harus kita lakukan di hidup kita? Atau adakah di antara kita yang masih mau dengan sengaja mencoba untuk menghambat Kehendak TUHAN? Periksalah hati kita, atau jangan-jangan hati kita memang sudah dikeraskan oleh TUHAN sehingga kita tidak mengerti kehendak TUHAN seperti Firaun. Ditengah situasi pandemic saat ini, marilah bergumul bersama-sama dengan menaikkan doa: “Ya TUHAN Allah Bapaku, apalah sekiranya kecuranganku sehingga pandemic saat ini masih begitu sulit berlalu dari bangsaku ini? Nyatakanlah kehendak-Mu untuk kulakukan di hidupku, di rumahku, dan di tengah GerejaMu.
Doa :
Ya Tuhan, Jangan biarkan diriku dengan sengaja untuk menolak kehendak-Mu. Ajar aku senantiasa untuk seturut apa yang Engkau kehendaki untuk ku lakukan hari ini.
Menolak Kehendak Tuhan Sama Saja Bersedia Untuk Menerima Konsekuensi Dari Penolakan Itu. Berharaplah Bahwa TUHAN Tidak Sedang Mengeraskan Hati Kita
Tidak ada komentar