Renungan Harian, Senin 31 Agustus 2020 Oleh Vic. Pdt. Novi Elida Siregar, S. Th
Photo : Vic. Pdt. Novi Elida Siregar, S. Th
Thema : Pengharapan Ditengah Ancaman
Bacaam Alkitab : Mazmur 83:1-3
Ayat Renungan : Mazmur 83:2
Ya Allah, janganlah Engkau bungkam, janganlah berdiam diri dan jangalah berpangku tangan, Ya Allah
Ani, seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi, sedang merasa sedih. Hal ini bermula dari keputusan yang ia terima dari pihak kampus perihal beasiswa pendidikannya. Sejak semester pertama, dia selalu mendapatkan beasiswa tersebut karena nilainya selalu bagus. Namun, untuk semester ini beasiswa tersebut tidak lagi didapatkannya dan diberikan kepada mahasiswa lain, yang sebenarnya nillianya berada di bawah Ani. Ketika Ani mempertanyakan hal tersebut, pihak kampus menjawab bahwa Ani berasal dari kelompok minoritas, Kristen, bukan mayoritas islam. Jawaban inilah yang membuat Ani merasa sedih kesal. Pihak kampus hanya melihat dari segi agama mahasiswa bukan dari segi prestasi akademiknya dan Ani hanya diam, tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa berpengharapan kepada Tuhan ketika situasi yang dia hadapi.
Dalam Mazmur ini juga, pemazmur memohon kepada Allah untuk tidak bungkam, diam, dan berpangku tangan dalam situasi yang dihadapi pemazmur. Permohonan itu menunjukkan betapa besarnya harapan pemazmur kepada Allah. Hal ini dikarenakan hidupnya dan bangsa israel sedang terancam oleh bangsa-bangsa yang berniat untuk menghancurkan mereka. Total ada sepuluh bangsa yang digambarkan mengancam Israel. Pemazmur datang kepada Allah karena kebaikan dan kehebatanNya telah teruji. Sama halnya Midian, Sisera, Yabin, Oreb, Zeeb, Zebah dan Salmuna yang sudah pernah merasakan kedahsyatan kuasa Allah. Di muka bumi ini tidak ada sesuatu pun yang lebih besar dibandingkan Allah yang Mahatinggi. Meski Israel tidak luput dari berbagai ancaman, tetapi mereka belajar beriman dan berharap kepada Allah.
Dalam Mazmur ini juga, pemazmur memohon kepada Allah untuk tidak bungkam, diam, dan berpangku tangan dalam situasi yang dihadapi pemazmur. Permohonan itu menunjukkan betapa besarnya harapan pemazmur kepada Allah. Hal ini dikarenakan hidupnya dan bangsa israel sedang terancam oleh bangsa-bangsa yang berniat untuk menghancurkan mereka. Total ada sepuluh bangsa yang digambarkan mengancam Israel. Pemazmur datang kepada Allah karena kebaikan dan kehebatanNya telah teruji. Sama halnya Midian, Sisera, Yabin, Oreb, Zeeb, Zebah dan Salmuna yang sudah pernah merasakan kedahsyatan kuasa Allah. Di muka bumi ini tidak ada sesuatu pun yang lebih besar dibandingkan Allah yang Mahatinggi. Meski Israel tidak luput dari berbagai ancaman, tetapi mereka belajar beriman dan berharap kepada Allah.
Saudaraku, sudah cukup sering kita dengar bahwa umat Kristen diancam, karier dihambat, bahkaan dipecat jika ia bertahan dalam imannya. Satu-satunya cara agar kariernya lancar, ia harus meninggalkan keyakinan imannya. Gentarkah kita saat menghadapi semua ancaman? Goyahkah iman dan pengharapan kita kepada Allah? Lihatlah keyakinan iman pemazmur yang tetap berharap kepada Tuhan, demikian seharusnya iman kita. Karena itu, ingatlah selalu untuk bersabar dalam menghadapi semua ancaman. Tetap bersukacita dalam pengharapan dan bertekun dalam Doa (Roma 12:12).
Doa :
Ya Tuhan, kuatkanlah kami dalam menghadapi berbagai ancaman yang menerpa hidup kami
Tuhan, menetapkan langkah-langkah orang yang hidup berkenan kepadaNya (Mazmur 37:23)
Tidak ada komentar