Renungan Harian. Selasa 1 September 2020 Oleh Vic. Pdt. Ernawati Pasaribu, S. Th
Photo : Vic. Pdt. Ernawati Pasaribu, S. Th
Thema : Ketika Rintangan Menghadang
Bacaan Alkitab : Keluaran 5:1-6:13
Ayat Renungan : Keluaran 5:2
Tetapi Firaun berkata: “Siapakah TUHAN itu yang harus kudengarkan Firman-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku TUHAN itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi.”Kasus intoleransi kembali terjadi di negeri ini. Pada Minggu tanggal 23 Agustus 2020 dan berlokasi di Perum. KSBJ,Cikarang,sekelompok massa yang mengatasnamakan warga perumahan setempat, menghadang sekelompok masyarakat yang beragama Kristen untuk beribadah di sebuah rumah yang mereka biasa gunakan untuk beribadah. Alasannya sangat klasik, umat Kristiani dilarang untuk beribadah sebab tidak memiliki izin dari pemerintah.Pihak kepolisian yang datang ke tempat tersebut, namun tidak berhasil menghalangi tuntutan massa tersebut. Hal ini memperlihatkan kita bahwa tingkat intoleransi umat beragama di Indonesia semakin memprihatinkan. Pernahkah Anda pernah mengalami seperti yang dialami oleh jemaat Kristen Perum Cikarang? Di dalam Alkitab, diceritakan bagaimana juga rintangan yang dihadapi bangsa Israel pada saat mereka di Mesir dalam beribadah kepada Allah.
Saat itu, Musa dan Harun menghadap Firaun untuk meminta izin bagi bangsa Israel pergi kepadang gurun untuk beribadah. Namun Firaun menolak permintaan itu dengan alasan bahwa ia tidak mengenal Allah Israel. Bagi Firaun, dewa-dewi Mesir memiliki kuasa jauh lebih besar dari pada yang dimiliki para allah bangsa lain, termasuk Allah Israel. Bagi Firaun, permintaan bangsa itu hanya membuang-buang waktu yang seharusnya dipakai untuk bekerja. Firaun justru makin mempersulit keadaan orang Israel dengan meningkatkan pengawasan dan semakin menindas rakyat Israel. Dengan memperlakukan orang Israel sedemikian kejam,berat, dan tidak manusiawi, Firaun berharap akan membuat harapan Israel untuk bebas pupus dan semangat mereka untuk menyembah Allah akan pudar.
Saudaraku, ketika saudara-saudari mengalami tantangan seperti yang dialami jemaat Kristen Perum Cikarang dan juga Bangsa Israel, disitu iman kita dipertanyakan: apakah kita akan tetap bertahan di dalam iman kita? Banyak kesulitan akan kita hadapi,yang bahkan tak jarang mengancam kehidupan kita. Untuk itu,jadikanlah kesulitan itu, membuat kita semakin dekat dan membulatkan tekad mencari Tuhan tak peduli apapun yang terjadi,sebab yang kulakukan adalah “Prioritasku adalah mengikut Tuhan”.
Doa:
Ya Tuhan, berikanlah kami kekuatan untuk dapat menghadapi orang-orang yang membenciMu dan selalu memghalangi kami untuk beibadah kepadaMu.
“Mereka yang selalu berlutut menghadap Tuhan, akan selalu bisa berdiri menghadapi siapapun.”
Tidak ada komentar