Renungan Harian, Sabtu 29 Agustus 2020 Oleh Vic. Pdt. Herlina Sitorus, S. Th
Photo : Vic. Pdt. Herlina Sitorus, S. Th
Thema : Setia Melayani
Bacaam Alkitab : Yeremia 15:10-14
Ayat Renungan : Yeremia 15:11
Sungguh, ya Tuhan, aku telah melayani Engkau dengan sebaik-baiknya, dan telah membela musuh di depan-Mu pada masa kecelakaaanya dan kesesakannya!
Masih ingat, saat saya duduk dibangku perkuliahan di tingkat dua, keluarga kami diberi ujian yang berat, dimana ibu saya mengalami sakit yang parah. Ayah menelepon saya dan berkata bahwa nyawa ibu sepertinya tak bisa tertolong lagi dan adik-adik beserta kakak sudah dalam perjalan ke pekan baru untuk melihat ibu, mungkin untuk terakhir kalinya. Tetapi saya tidak disuruh pulang, melainkan tetap fokus dalam perkuliahan karena saat itu dalam situasi ujian semester. Saya protes atas situasi ini:”Tuhan, mengapa ini semua harus terjadi, padahal saya sudah melakukan yang baik, melayani!?” Saya menjerit, menangis,sembari berdoa dalam hati saya untuk menyampaikan keluhan atas pergumulan ini.
Nats ini adalah sebuah dialog antara nabi Yeremia dengan Tuhan.Di tengah pergumulan kenabiannya, Yeremia mengadakan pembicaraan dengan Tuhan perihal pergulatan pribadinya. Pembicaraan ini penuh jeritan dan sengsara sampai-sampai ia mengutuk hari dimana ia dilahirkan (Yer 15:10; 20:14). Yeremia merasa telah memberi yang terbaik dalam mengikut Tuhan, tetapi kini ia berada di tepi jurang karena pergumulan nabi Yeremia yang dikutuk dan dikejar-kejar oleh orang-orang jahat. Dia merasa seperti berhutang padahal tidak berhutang. Memang ketika Tuhan memanggil, Tuhan memberi jaminan bahwa ia akan menjadi tiang besi dan tembok tembaga (Yer 1:18) yang akan berdiri tegak melawan seluruh bangsanya dan para pemimpinnya. Karena itu ia kembali meminta kepada Tuhan, “Ingatlah aku dan perhatikanlah aku”. Ini menunjukkan bahwa dalam keadaan yang sulit sekalipun, Yeremia tetap bersandar pada Firman Tuhan untuk mendapatkan sukacita dan kekuatan.
Saudaraku, adalah sangat jika kita bertanya, menggugat situasi hidup kita yang penuh cobaan, membuat kita stress, depresi, galau batin serta mengeluh kepada Tuhan. Tapi hal itu tidak menjadi alasan kita menjauh dari Tuhan. Ttetapi marilah kita tetap setia melayani-Nya bagikan pengalaman itu sebagai kesaksian tentang sikap dan cara mengatasinya. Karena dalam setiap tantangan dan pergumulan kita, ada jaminan penyertaan dan kekuatan yang kita terima dari Tuhan.
Nats ini adalah sebuah dialog antara nabi Yeremia dengan Tuhan.Di tengah pergumulan kenabiannya, Yeremia mengadakan pembicaraan dengan Tuhan perihal pergulatan pribadinya. Pembicaraan ini penuh jeritan dan sengsara sampai-sampai ia mengutuk hari dimana ia dilahirkan (Yer 15:10; 20:14). Yeremia merasa telah memberi yang terbaik dalam mengikut Tuhan, tetapi kini ia berada di tepi jurang karena pergumulan nabi Yeremia yang dikutuk dan dikejar-kejar oleh orang-orang jahat. Dia merasa seperti berhutang padahal tidak berhutang. Memang ketika Tuhan memanggil, Tuhan memberi jaminan bahwa ia akan menjadi tiang besi dan tembok tembaga (Yer 1:18) yang akan berdiri tegak melawan seluruh bangsanya dan para pemimpinnya. Karena itu ia kembali meminta kepada Tuhan, “Ingatlah aku dan perhatikanlah aku”. Ini menunjukkan bahwa dalam keadaan yang sulit sekalipun, Yeremia tetap bersandar pada Firman Tuhan untuk mendapatkan sukacita dan kekuatan.
Saudaraku, adalah sangat jika kita bertanya, menggugat situasi hidup kita yang penuh cobaan, membuat kita stress, depresi, galau batin serta mengeluh kepada Tuhan. Tapi hal itu tidak menjadi alasan kita menjauh dari Tuhan. Ttetapi marilah kita tetap setia melayani-Nya bagikan pengalaman itu sebagai kesaksian tentang sikap dan cara mengatasinya. Karena dalam setiap tantangan dan pergumulan kita, ada jaminan penyertaan dan kekuatan yang kita terima dari Tuhan.
Doa :
Ya Tuhan, ditengah pergumulan dan permasalahan hidup kami yang berat, ajar kami berharap hanya kepadaMu, Taat dan Setia hanya kepadaMu.
Betapa pun gelapnya masalahmu, tetaplah Setia kepada yang Benar, tetaplah Berharap kepada Tuhan, Sabarlah.
Tidak ada komentar