HKI Tarakan

HKI TELUK BAKAU TERKINI :

Renungan Harian, Jumat 28 Agustus 2020 Oleh Vic. Pdt. Herlina Sitorus, S. Th

Photo : Vic. Pdt. Herlina Sitorus, S. Th

Thema : Akibat Perbuatan Dosa


Bacaam Alkitab : Yeremia 15:1-9
Ayat Renungan : Yeremia 15:3


Aku akan mendatangkan atas mereka empat hukuman, demikian firman Tuhan: Pedang untuk membunuh, anjing-anjing untuk menyeret-nyeret, burung-burung di udara dan binatang-binatang di bumi untuk memakan dan menghabiskan.

Malin Kundang adalah sebuah kisah yang sangat melegenda di tengah masyarakat Indonesia. Kisah ini tentang sosok anak yang durhaka. Dia merupakan anak yang lupa akan jasa-jasa orangtuanya, atau disebut durhaka. Dia lahir dikeluarga yang sederhana atau bisa dikatakan tidak berkecukupan. Suatu saat dia pergi merantau ke kota dengan tujuan untuk merubah nasibnya.Ketika telah berhasil menjadi orang kaya, dia pulang ke kampung dan berjumpa dengan ibunya, namun tidak mengakuinya. Sikap si Malin membuat ibunya merasa sedih dan datanglah badai dan pada saat itulah, malin kundang pun dikutuk ibunya menjadi batu.

Nats ini adalah bentuk amarah Tuhan terhadap bangsa Yehuda yang begitu dahsyat. Tinggal tunggu waktu saja sampai penghukuman turun ke atas bangsa ini. Apa sebabnya? Ayat 4 memberitahu kita bahwa pemicu kemarahan Tuhan adalah kejahatan besar yang dilakukan Raja Manasye, yang mempromosikan penyembahan berhala di kerajaannya. Kitab Yeremia memang penuh dengan emosi murka Allah atas Israel dan Yehuda. Umat Tuhan telah meninggalkan Tuhan dan menghina Dia serta menginjak-injak perjanjian-Nya dengan pergi beribadah kepada allah lain. Kalimat demi kalimat hukuman dan murka terus dinyatakan dengan sangat banyak bagi Israel dan Yehuda. Bacalah baik-baik bacaan kita hari ini, dan kita akan melihat betapa besarnya kalimat-kalimat emosional yang Tuhan nyatakan dengan jujur kepada manusia. Tetapi setiap peringatan Tuhan selalu dimaksudkan untuk pertobatan, kecuali peringatan itu diberikan setelah habis waktu kesabaran Tuhan, barulah peringatan itu berubah menjadi nubuat penghukuman yang pasti akan terjadi.

Saudaraku, perubahan sikap juga sering terjadi dalam diri seseorang. Dulu kita sangat menghormati orang tua kita, namun setelah waktu berjalan kita berbalik menjadi tidak lagi menghormatinya. Perubahan sikap itu dapat mendatangkan hukuman kepada kita. Namun selalu terbuka kesempatan kepada kita yang mau meubah sikap jahat kita, sehingga penghukuman dari Tuhan tidak lagi menimpa kehidupan kita. Tidak ada yang dengan setia menuntun kita dan menantikan kita berubah sebesar Dia yang dengan setia menanti dan menuntun kita kepada perubahan.

Doa :
Ya Tuhan, berikanlah kepada kami perubahan diri, ketakutan akan berbuat dosa, agar kami tidak masuk ke dalam perbuatan jahat yang tidak engkau sukai.

“Sekalipun saya masih bisa berbuat dosa namun saya memilih untuk tidak berbuat dosa lagi melainkan hidup untuk memuliakan Allah.”

Tidak ada komentar