Renungan Pagi 7 Agustus 2020 Oleh Pdt. Wahyu Martulus Sirait, S.Th
Pdt. Wahyu Martulus Sirait, S.Th |
Thema : MAAF
Bacaan Alkitab : Mazmur 85:8-13Ayat Renungan : Mazmur 85:9
Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita.
Kata “Maaf” pernah kita ucapkan kepada seseorang dan juga pernah diucapkan orang lain kepada kita.Bagaimana kita memaknai kata maaf itu sendiri? Saat kita sebagai penerima kata maaf dan saat kita mengucapkan kata maaf. Melihat seseorang melakukan kesalahan dan meminta maaf kepada kita, ada perasaan sulit menerima kata tersebut tentunya, apalagi kesalahan itu berhubungan dengan hilangnya kepercayaan kita. Namun keadaannya berbanding terbalik bila kita yang mengucapkan kata maaf, yang kita pikirkan adalah bagaimanapun orang tersebut harus menerima kata maaf dari kita. Apakah situasi ini berimbang? Tentu tidak. Oleh sebab itu sebelum menerima dan mengucapkan kata maaf marilah kita merenungkannya.
Jika kita melihat secara utuh, nats renungan pagi ini, bangsa Israel memohon kepada Allah untuk dipulihkan dari keadaan bersalahnya. Supaya Allah tidak berlama-lama untuk murka terhadap Israel. Bahwa bangsa itu akan mendengar apa yang hendak difirmankan Allah (Ay. 9). Melihat hal ini, pemazmur membuktikan bahwa permohonan yang diungkapkan tidaklah sekedar kata-kata,tetapi diikuti dengan adanya kesungguhan hati dan aksi yang hendak ia tunjukkan supaya Allah menerima permohonan itu. Pemazmur menyadari bahwa Allah tidak butuh pelayanan mulut melainkan kesungguhan hati untuk berubah dan bertobat. Memang Allah Maha Pengasih dan pemurah tetapi janganlah disalahartikan supaya kebaikan hati Allah tidak dipermainkan. Disisi lain pengenalan akan Allah juga ditunjukkan oleh pemazmur (Ay. 10-13) sehingga permohonan ini berdasar dari pengenalan tersebut. Demikian juga sebaliknya bila Allah tidak mengenal umatNya tentu Allah tidak akan memberikan kasih setia dan pengampunan-Nya.
Saudaraku, sebuah kesalahan yang kita lakukan ibarat sebuah kaca yang pecah, mungkin kita dapat menyatukannya dengan perekat agar dapat utuh kembali. Namun sebenarnya pecahaan itu tidaklah dapat kembali seutuhnya karena bekas pecahan itu tidak akan hilang. Oleh sebab itu, bila kita melakukan sebuah kesalahan kata maaf jangan dipakai hanya di mulut saja, tetapi tunjukkan kata maaf itu kesungguhan hati kita dalam mengucapkannya supaya kita mendapatkan pengampunan.
Doa :
Ya Tuhan, ajarlah kami untuk merendahkan hati kami supaya kami mendapatkan pengampunan daripada-Mu bila kami melakukan kesalahan.
Ya Tuhan, ajarlah kami untuk merendahkan hati kami supaya kami mendapatkan pengampunan daripada-Mu bila kami melakukan kesalahan.
Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. (1 Petrus 4:8)
Tidak ada komentar