Renungan Harian, Sabtu 22 Agustus 2020 Oleh Vic. Pdt. Ferdianto Tumanggor, S.Th
Photo : Vic. Pdt. Ferdianto Tumanggor, S.Th |
Ayat Renungan : Mamzur 146:7a
yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar
Fakta bahwa keadilan adalah sesuatu hal yang sulit ditemukan dinegeri ini, adalah sesuatu yang tidak dapat dibantah. Keadilan seolah telah menjadi barang yang sangat mahal harganya di negeri ini. Keadilan ibarat pisau, hanya tajam ke bawah (kaum miskin),tetapi tumpul ke atas (kaum kaya). Keadilan juga seolah telah menjadi barang mainan, yang putusannya ditentukan oleh seberapa besar jumlah orang yang melakukan pemaksaan kehendak, melakukan intimidasi kepada para penegak hukum. Hukum menjadi tidak lagi bebas pada dirinya, tetapi terpenjara oleh kehendak orang-orang dari kelompok tertentu sesuai dengankeinginannya. Jika sudah begini, kemana lagi kita harus mencarikeadilan? Masihkah kita dapat berharap kepada keadilan dari dunia ini?
Mazmur 146 ini adalah suatu madah kepada Tuhan, Allah Yakub,yang setia, yang selalu mempehatikan orang-orang yang menderita dan orang-orang kecil. Mazmur ini mengundang orang Isrel untuk selalu percaya dan berharap kepada Allah yang demikian. Ini adalah suatu jawaban Israel atas salah satu pengalaman imannya tentang Tuhan. Berulang-ulang dalam kitab Kejadian, Keluaran serta kitab-kitab sejarah, menyaksikan bahwa Tuhan selalu memperhatikan dan berpihak kepada orang-orang kecil dan yang diperlakukan secara tidak adil. Tuhan adalah pembela orang kekurangan dan tertindas. Karena itu, Israel diundang untuk tetap percaya dan berharap kepada Tuhan dan melakukan perbuatan Allah itu setiap saat, “selagi aku ada“ (ayat 2).
Saudaraku, orang yang berharap banyak kepada keadilan dari dunia ini, harus bersiap untuk kecewa. Sebab, keadilan dunia ini seringkali sangat bergantung pada apa dan siapa kita. Tetapi Allah adalah adil, karena itu, berharaplah kepada keadilan Tuhan, karena kita tidak akan kecewa ketika berharap pada-Nya. Perbuatlah keadilan Allah selagi kita masih memiliki hidup yang Ia berikan.
Doa:
Ya Tuhan, bimbinglah kami untuk menyadari setiap kesalahan dan dosa kami agar kami mampu untuk selalu memuliakan nama-Mu dalam kehidupan kami.
Mazmur 146 ini adalah suatu madah kepada Tuhan, Allah Yakub,yang setia, yang selalu mempehatikan orang-orang yang menderita dan orang-orang kecil. Mazmur ini mengundang orang Isrel untuk selalu percaya dan berharap kepada Allah yang demikian. Ini adalah suatu jawaban Israel atas salah satu pengalaman imannya tentang Tuhan. Berulang-ulang dalam kitab Kejadian, Keluaran serta kitab-kitab sejarah, menyaksikan bahwa Tuhan selalu memperhatikan dan berpihak kepada orang-orang kecil dan yang diperlakukan secara tidak adil. Tuhan adalah pembela orang kekurangan dan tertindas. Karena itu, Israel diundang untuk tetap percaya dan berharap kepada Tuhan dan melakukan perbuatan Allah itu setiap saat, “selagi aku ada“ (ayat 2).
Saudaraku, orang yang berharap banyak kepada keadilan dari dunia ini, harus bersiap untuk kecewa. Sebab, keadilan dunia ini seringkali sangat bergantung pada apa dan siapa kita. Tetapi Allah adalah adil, karena itu, berharaplah kepada keadilan Tuhan, karena kita tidak akan kecewa ketika berharap pada-Nya. Perbuatlah keadilan Allah selagi kita masih memiliki hidup yang Ia berikan.
Doa:
Ya Tuhan, bimbinglah kami untuk menyadari setiap kesalahan dan dosa kami agar kami mampu untuk selalu memuliakan nama-Mu dalam kehidupan kami.
Orang Yang Memuliakan Sesama Berarti Memuliakan Pencipta-Nya, Tetapi Bagi Orang Yang Merendahkan Sesama Berarti Merendahkan Pencipta-Nya.
Tidak ada komentar