Renungan Harian, Senin 21 September 2020 Oleh Vic. Pdt. Erwin Panjaitan,,S.Th

Photo : Vic. Pdt. Erwin Panjaitan,S.Th dan Vic. Pdt. Roslin Panjaitan,S.Th
Thema : MANNA

Bacaan
Alkitab : Keluaran 16:31-35
Ayat
Renungan : Keluaran 16:32
Musa berkata: ”Beginilah perintah Tuhan: Ambillah segomer penuh untuk disimpan turun-temurun, supaya keturunan mereka melihat roti yang Kuberi kamu makan di padang gurun, ketika Aku membawa kamu keluar dari tanah Mesir.”
JAS MERAH (Jangan Sekali-sekali Meninggalkan Sejarah), merupakan ungkapan yang dikenang oleh seluruh rakyat Indonesia terhadap sosok Bapak Presiden Republik Indonesia, yaitu Ir. Soekarno, yang menekankan betapa pentingnya mengingat sejarah itu. Arti sejarah sangat penting untuk manusia. Bukan hanya sebagai kewajiban untuk diingat oleh generasi ke generasi, lebih dari itu sejarah adalah pendidikan untuk membangun suatu kehidupan yang pantas dan layak. Demikian halnya kepada kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, untuk selalu mengingat kebaikan-kebaikan Tuhan dalam hidup kita.
Sesampainya bangsa Israel di padang gurun Sin, kelaparan melanda kehidupan mereka dan membuat mereka bersungut-sungut kepada Tuhan. Menurut mereka, adalah lebih baik mati menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang, dari pada mati kelaparan. Disinilah pemeliharaan Tuhan nyata dalam kehidupan mereka, lewat roti yang diberikan Tuhan sebagai makanan mereka. Bangsa Israel menyebutnya “Manna”. Warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu. Tuhan memberikan Manna kepada bangsa Israel dengan tujuan menyatakan diriNya ada di tengah-tengah kehidupan mereka, yang akan selalu menyertai, membebaskan bahkan menyelamatkan mereka dari penderitaan penderitaan yang mereka alami. Maka lewat makanan inilah yang membekali bangsa Israel melanjutkan perjalanan menuju Tanah Kanaan selama 40 tahun lamanya. Demikian di dalam Perjanjian Baru, Tuhan memberikan Manna kepada manusia lewat kehadiran Yesus Kristus, dengan tujuan menyelamatkan manusia dari dosa dan memberikan kehidupan yang kekal (Yohanes 6:33-35, 48-51).
Saudaraku yang terkasih, ketika kita merenungkan kebaikan, kesetiaan, dan berkatNya dalam hidup kita, hal itu akan mengubah kita dari dalam. Ketika kita berfokus pada Firman bahwa Tuhan menyelamatkan kita dan membebaskan kita, tantangan dan rintangan yang ada dalam hidup kita akan mulai memudar. Tidak peduli apa yang kita hadapi hari ini, jangan lupakan kebaikan Tuhan, karena Tuhan ingin memenuhi kita dengan kebaikanNya: pengampunan, kekuatan, kesehatan, hikmat kebijaksanaan. Semuanya itu merupakan kebaikan Tuhan yang patut kita syukuri.
Doa :
Ya Tuhan,
ajar kami agar terus mengingat kebaikan-Mu, agar hati kami penuh syukur
dan sukacita. dihadapan kami.
“Bahagialah mereka yang tetap bersyukur meski dalam kesukaran.”
Penulis,
Vic. Pdt. Erwin Panjaitan,,S.Th
Tidak ada komentar