HKI Tarakan

HKI TELUK BAKAU TERKINI :

Renungan Harian, Selasa 15 September 2020 Oleh Vic. Pdt. Pentha RIV Sihombing, S.Th

Photo :Vic. Pdt. Pentha RIV Sihombing, S.Th

Thema : HAUS DAN RINDU

Bacaan Alkitab   : Nehemia 9:9-15
Ayat Renungan : Nehemia 9: 15

“Telah Kauberikan kepada mereka roti dari langit untuk menghilangkan lapar dan air Kaukeluarkan bagi mereka dari gunung batu untuk melepaskan dahaga. Pula Engkau menyuruh mereka memasuki dan menduduki negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kaujanjikan memberikannya kepada mereka.”

Sudah banyak berita tersiar tentang bebasnya seorang laki-laki tua dari Penjara beberapa waktu yang lalu. Menurut dari cerita bahwasanya laki-laki tua itu telah melakukan banyak tindakan kejahatan. Tetapi tanpa diduga laki-laki tua itu dengan penuh kerinduan datang ke gereja setiap hari pukul 06.00 pagi untuk berdoa dan memohon ampun kepada Tuhan. Dalam doanya dia mengakui dosanya di hadapan Tuhan dengan tangisan yang penuh penyesalan.  Apakah saudara pernah menyesal akan apa yang sudah saudara lakukan di masa lalu? Apakah saudara pernah mengakui dosa di hadapan Tuhan dengan penuh penyesalan? Sama seperti bangsa Israel dengan kesadaran dirinya mengakui segala dosa-dosa yang telah mereka lakukan.  

Pengalaman bangsa Israel di masa pembuangan ke Babel, dulu pernh dialami oleh leluhur mereka. Dan dalam semua peritiwa pahit itu, Allah campur tangan. Ketika mereka haus dan lapar Allah memberikan roti manna dari langit (Kel. 16:4) dan air dari gunung batu di Horeb (Kel. 17:1-6) dan tidak hanya itu saja ketika mereka kepanasan Allah memberikan tiang awan dan tiang api sebagai penerang jalan mereka. Tetapi kasih setia Allah tidak mereka pahami, sebaliknya mereka mendukakan hati Allah yaitu mereka tidak patuh akan perintah Allah. Mereka memberontak, bersungut-sungut, bahkan mereka menyembah ilah-ilah lain. Namun demikian, Allah tetap maha Pengampun, Pengasih, Penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya kepada bangsa Israel. Mereka kehausan dan rindu di hadapan Tuhan dan mengakui segala dosanya. Tanda-tanda pertobatan bangsa Israel yaitu pertama mereka merendahkan diri di hadapan Allah dengan diekspresikan dalam bentuk puasa mengenakan kain kabung dan debu dikepalanya.

Saudaraku, apa yang dilakukan oleh laki-laki tua itu tidak menyurutkan kesadarannya bagaimana dosa-dosa yang sudah dilakukannya selama hidupnya. Ingat tiada kata terlambat untuk menyesali dosa-dosa dan bertobat. Masihkah ada kerinduan itu? Jika ya, marilah kita merenung sejenak akan dosa-dosa dan pelanggaran yang sudah kita lakukan sepanjang hidup kita.  

Doa :
Ya Tuhan, aku haus dan rindu datang dihadapan-Mu untuk mengaku segala dosa dan pelanggaranku. Ajarilah aku ya Tuhan untuk senantiasa berjalan pada jalan-Mu. 

Jangan malu untuk rindu dengan Tuhan, tetapi malulah kalau tidak ada kerinduanmu untuk Tuhan. 

Tidak ada komentar