HKI Tarakan

HKI TELUK BAKAU TERKINI :

Renungan Harian, Sabtu 26 September 2020 Oleh Pimpinan Redaksi Departemen Koinonia HKI

Photo : HKI Tarutung Kota

Thema  : AKIBAT PEMBERONTAKAN

Bacaan Alkitab  : Bilangan 27:12-14
Ayat Renungan : Bilangan 27:14

Karena pada waktu pembantahan umat itu di padang gurun Zin,kamu berdua telah memberontak terhadap titah-Ku untuk menyatakan kekudusan-Ku di depan mata mereka dengan air itu.” Itulah mata air Meriba dekat Kadesh di padang gurun Zin.

Pemberontakan dapat diartikan sebagai suatu  proses, cara, perbuatan memberontak. Perbuatan ini dapat dikategorikan kepada suatu upaya penentangan terhadap kekuasaan yang sah. Apa yang menggerakkan orang untuk memberontak? Ada yang mendasarkan pada ketidakpuasan terhadap cara pemerintah dalam bekerja, ada juga yang didasarkan pada pandangan agama tertentu yang ingin menjadikan Indonesia yang majemuk sebagai egara agama tertentu. Dalam catatan sejarah Indonesia, sejak awal berdirinya, beberapa kali pemberontakan telah  terjadi. Namun,  upaya pemberontakan yang  terjadi  selalu berhasil diredam.  Para pemimpin pemberontakan dan para pengikutnya ditangkap dan diadili serta dijatuhkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya itu. Dengan kata lain,  untuk setiap  pemberontakan pada akhirnya hanya menghasilkan penderitaan bagi para pelakunya.

Musa sudah semakin tua ketika bangsa Israel sudah mendekati tanah Kanaan dan akan memasukinya. Sedikit waktu lagi, Musa akan berhasil menuntaskan misi yang TUHAN berikan sejak  dari Mesir. Musa diajak oleh Tuhan untuk melihat tanah yang dijanjikan kepada umat-Nya, Israel. Namun ternyata, Musa tidak boleh masuk ke tanah perjanjian karena bersama dengan Harun, Musa telah memberontak kepada Tuhan (Bil. 27:14).  Sebagai pemimpin atas  bangsa itu, mereka berdua tidak menjaga kekudusan Allah, dengan tidak percaya dan tidak menghormati kekudusan Allah di depan mata orang Israel.  Tindakan mereka tersebut melukakan hati Allah.  Sebagai gantinya, Musa mesti memberkati Yosua sebagai penggantinya untuk membawa bangsa itu masuk ke Kanaan.

Saudaraku, Allah adalah pribadi yang Maha Kasih dan juga Maha Adil.  Setiap  orang yang melakukan pelanggaran  terhadap firmanNya pasti akan menerima sanksi, sebagaimana Musa. Karena  itu,  mari kita menjaga diri kita  untuk tetap melakukan perintah Allah dan menjauhkan pemberontakan dari sikap kita dihadapan-Nya.

 

Doa:
Ya Tuhan, tuntunlah kami agar kami hidup dalam perintahMu dan menjauhkan sikap pemberontakan dari hidup kami.

Sekecil Apapun Pelanggaran, Selalu Akan Menerima Sanksi      
  

 

 

Penulis,
Pimpinan Redaksi Departemen Koinonia HKI

Tidak ada komentar